Friday, May 27, 2022

Hari Jamu Nasional 27 Mei 2022, Darimana Sejarah dan Asal Jamu Sebenarnya?

ilustrasi : bahan Jamu

 
Selamat Hari Jamu Nasional ke-14, 27 Mei 2022, semenjak pencanangan atau peresmian hari jamu nasional pada tanggal 27 Mei 2022 di Istana Negara oleh Presiden dengan tema pertama kali waktu itu adalah "Gelar Kebangkitan Jamu Indonesia". Seakan membuat industri jamu nasional terus bangkit dan membuat minuman tradisional yang banyak manfaatnya ini untuk dikenal di kancah internasional.

Jamu berasal dari kosakata jawa kuno Djampi Usada (Baca : Jampi Usodo) yang memiliki makna ramuan penyembuhan, jamu terbuat dari bahan/tanaman herba yang diekstrak sarinya atau dengan cara ditumbuk untuk mendapatkan sarinya tersebut.

Tapi, ada tapinya ini, nanti kita bahas sampai akhir

Ok, untuk sementara ini kita flashback mengenai sejarah jamu di Indonesia atau Nusantara. Jamu disebutkan telah muncul di Pulau Jawa semenjak ada kerajaan Mataram Kuno di Jawa Dwipa bagian tengah. Jamu dikenal sudah ada sejak 1300an tahun lalu, dan berpegang pada Ayurveda yang berasal dari India.

ilustrasi Ayurveda India


Apa itu Ayurveda?
Ayurveda adalah metode pengobatan yang ada di india dengan umur yang sangat tua bahkan ribuan tahun sebelum diadaptasi di Kerajaan Mataram pada jaman dahulu kala. Dalam pandangan Ayurveda, kesehatan manusia dipengaruhi oleh keseimbangan antara tubuh, pikiran dan jiwa manusia itu sendiri (taken from here

Konsep dasar pengobatan Ayurveda adalah mengajak manusia untuk hidup sehat melalui praktik khusus, menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat serta melakukan terapi alami seperti menggunakan obat-obatan herba.

Mungkin yang dianut dalam pengaplikasian herba ini adalah dasar terciptanya Jamu di Nusantara. Mungkin konsepnya dari sana tetapi bahan yang digunakan inilah sebagai pembeda daripada Jamu dan Pengobatan Ayurveda ini. Beberapa bahan baku Jamuu ini hanya ada di Nusantara kala itu. Ya kita gak bisa pungkiri kalau Nusantara/Indonesia adalah pusat rempah-rempah tropis terbaik dunia kala jaman tersebut.

Candi Borobudur


Bahkan banyak juga bukti sejarah yang menyebutkan bahwasannya Jamu ada dalam khasanah sejarah Indonesia, di relief Candi Borobudur yang dibangun Dinasti Syailendralah yang mencatatkan dalam relief candi borobudur Karmawibhangga yang menggambarkan ada orang memijit kepala orang lain dan orang tersebut sedang minum sesuatu dari tempat berbentuk mangkok yang diyakini itulah jamu, karena dalam reflief candi tersebut juga disebutkan setelahnya adalah orang yang sembuh (dari penyakit).

Jamu tetap bertahan hingga saat ini karena pengetahuan jamu diteruskan secara turun temurun dari generasi ke generasi karena menghasilkan keuntungan kesehatan dan juga keuntungan ekonomi bagi keluarga peracik jamu tersebut. Banyak catatan kuno seperti Serat Centhini hingga Primbon Betaljemur Adamakna yang memuat bahan dan penyakit serta keluhan dan jamu sebagai obat untuk mengatasinya.

Berterimakasihlah kepada mereka yang melestarikan dan mencatatkan jamu sebagai khasanah khas Indonesia, Bangsa Belanda, China, Arab dan juga Bangsa Indonesia sendiri merekalah yang melestarikan dan mencatatkan sejarah jamu dan memberika tambahan khusus dan mempengaruhi perkembangan Jamu di Indonesia hingga saat ini.

Sejarah mencatatkan ada wanita Belanda bernama Jans Kloppenburg-Versteegh yang mengamati perilaku dalam kehiduan masyarakat Jawa yang menyembuhkan penyakit dengan memakai ramuan bahan tradisionalyang berasal dari tanaman herba dan juga hewan yang ada di lingkungan sekitarnya. Beliau mencatat lebih dari seribuan jenis tanaman yang berkhasiat dan membuat buku yang berisi 1500an resep pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai macam penyakit kala itu.

Dicatatkan pula bagaimana banyak wanita jaman dahulu membuat jamu dan lelaki memiliki bagian atau tugas sebagai pencari bahan baku Jamu. Jamu sempat tergerus dengan pengobatan modern yang dibawa oleh kolonial Hindia Belanda di Indonesia, tetapi adanya peningkatan penggunaan Jamu Tradisional pada jaman pendudukan Nippon/Jepang di Indonesia, bahkan kala itu terbentuk Komite Jamu Indonesia.

Tahun 1974 hingga 1990 adalah kebangkitan industri jamu Indonesia, karena banyak banget bermunculan perusahaan yang memproduksi jamu tradisional.

Sudah minum jam apa saja nih selama ini? atau belum pernah sama sekali?

Ini bukan karena gengsi kan? tetapi karena image yang ada dalam masyarakat kita adalah jamu itu satu, pahit. Benar kan seperti itu dalam pikiran kita selama ini? Karena meski memang banyak jamu yang pahit, tetapi bisa ditambahkan bahan pemanis tambahan seperti gula merah dan semacamnya.

Jamu pernah diklaim oleh negara tetangga kita, Malaysia. Hah! Kapan?

Malaysia dalam satu dasawarsa ke belakang menyebut "obat kampung" mereka dengan "Jamu Malaysia", meski memang serumpun, tidak ada dalam kosakata Melayu untuk jamu, jadi klaim Malaysia ini memang dibuat untuk Obat Kampung mereka dan dinamakan Jamu Malaysia untuk memancing amarah Netizen Indonesia mungkin, kan memang seperti itulah mereka. 

Indonesia memang tidak mempermasalahkan menggunakan kata obat kampung, tetapi akan beda ceritanya kalau menggunakan kosakata Jamu Malaysia dan klaim bahwa itu adalah kebuadayaan mereka.

Jadi, kalian masih mau minum jamu kan?

Sekali lagi, selamat Hari Jamu Nasional 2022, semoga Jamu akan tetap bertahan terus dan tidak akan pindah kepemilikan aja sih. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...