Sunday, May 22, 2022

Rujak Cingur Asli Surabaya, Dibuat Warga Keturunan Madura dan Bukan Dari Mesir

 

picture by IG @kulinersurabaya

Halo, banyak banget orang luar Surabaya, bahkan Jawa Timur sendiri yang sedikit bergidik ngeri kadang kala mendengar kata RUJAK CINGUR, ya karena salah satu bahan yang jadi bahan utamanya adalah bagian dari hidung sapi yang orang Surabaya bilang adalah Cingur atau dalam bahasa sehari-hari adalah dari kata Congor yang artinya mulut.



Ngemeng-ngemeng, rujak cingur pernah menjadi sebuah dongeng mulut ke mulut kala dimana dipertanyakan asal-usul dari rujak cingur berasal dari negara Mesir. Ini seperti hikayat yang beredar lama dan dipertahankan di banyak cerita yang beredar mengenai asal-usul rujak cingur, sebenere gimana sih?


Ternyata perjalanan rujak cingur hingga jadi makanan khas Surabaya diyakini berasal jauh dari negara Mesir. Dilansir dari Pegipegi, diceritakan dahulu ketika Raja Firaun Hanyokrowati masih bertahtah dan berulang tahun, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyajikan makanan istimewa untuk dirinya. Sayang tidak ada yang cocok di lidah.

Namun mendadak muncullah punggawa kerajaan yang mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang bernama Abdul Rojak ini membawa makanan dengan bungkus pisang. Setelah dicek keamanannya oleh ahli kesehatan kerajaan, raja pun mencicipinya. Ternyata ia makan dengan lahap hingga keringat bercucuran karena pedas.

sumber berita berasal dari sini.

Nah, cerita seperti itulah yang beredar selama ini bahkan seluruh Indoneia mengenal asal-usul rujak cingur yang dari mesir, gak ngebayangin gimana kalo rujak cingur berasa dari cingurnya Onta daripada cingur sapi, dan emang disana ada yang namanya petis? ono-ono ae wong-wong iki kabeh.

Mana ada namanya Abdul Rojak tiba2 dari mesir ke Surabaya bawa makanan yang aslinya beda banget ama rujak cingur Surabaya, mana ada petis disana, dan tidak ada korelasi kuliner apapun di Mesir yang sama dengan rujak cingur di Surabaya, kagak ada. apalagi namanya Raja Firaun Hanyokrowati, mana ada di silsilah paraoh nama Hanyokrowati, itu hanya rekaan masyarakat yang frustasi karena gak bisa menemukan asal-usul sebenarnya dari rujak cingur.

Kalau kita bermain logika dengan asal-usul rujak cingur, kita kembali saat Surabaya menjadi salah satu pelabuhan perdagangan kawasan Indonesia timur, bahkan dahulu sungai-sungai yang bermuara di laut bisa tuh kapal-kapal besar masuk ke dalam kota karena sungainya tidak sedangkal saat ini, dan delta Surabaya menjadi salah satu tempat perdagangan yang cukup ramai kala itu.

Bertemunya banyak pedagang dari seluruh Indonesia (atau bahkan sebelum indonesia merdeka), Arab, China dan pedagang dari wilayah lainnya, mungkin bisa disebut dengan Nusantara kali ya. Nah disinilah saat banyak orang berkumpul pasti kegiatan ekonomi lainnya akan juga berkembang, kita juga menemukan banyak kuliner yang akan menjadi ciri khas suatu daerah bermunculan karena akulturasi budaya yang dibawa oleh banyak pedagang yang berdatangan.

Rujak Cingur adalah makanan khas pesisir yang berasal dari bagian utara Jawa Timur atau sepanjang sungai Brantas/Kalimas/Surabaya, dimana beberapa bahan yang digunakan similiar dengan beberapa masakan di daerah tersebut, seperti penggunaan Petis sebagai bahan utama #RujakCingur

photo by IG @kulinersurabaya

Rujak cingur sebuah kreasi kreatif dari warga Surabaya (kemungkinan etnis Madura) yang meracik makanan dari bahan yang nggak dipakai atau bahan buangan, ini kemungkinan karena warga pendatang seperti warga Belanda, China bahkan Arab yang mengkonsumsi daging sapi tetapi malah kepalanya mungkin menjadi tidak begitu berguna maka bisa jadi makanan seperti soto jerohan, dan ya rujak cingur ini.

Dipadukan dengan banyak bahan berkualitas 4 sehat semuanya masuk dalam makanan ini, coba, karbohidrat dari lontong, sayur ada, protein ya jelas dari cingur, bahkan kalo versi campur akan ada buah-buahannya. Bahkan dalam bumbunya terdapat pisang batu atau masyarakat Surabaya menyebutnya sebagai Gedhang Klutuk. sebagai salah satu bahan yang juga berguna saat ada sebagian orang tidak tahan dengan bahan olahan lainnya seperti petis dan sebagai penetral asam lambung, mindblowing kan? bukan tanpa alasan pisang batu diikutkan dalam bahan baku pembuatan bumbu rujak kali ini.

Warga Madura yang bermukim di Surabaya memiliki rojak tolet, rujak buah yang memakai bahan baku petis, mungkin untuk menambah cita rasa mereka pakai cingur sebagai bahan tambahannya dan enak dimakan dengan lontong (dan kemungkinan juga nasi) hingga ditambahkannya sayur rebus seperti kangkung yang mudah didapatkan kala itu. Bahkan ada beberapa rujak yang memakai mi rebus dalam campurannya.


picture by IG @kulinersurabaya

Jadilah lengkap isi dari Rujak Cingur selain bumbunya adalah : - Cingur - Tahu - tempe goreng - Sayur (Kecambah, Kangkung, krai) - Buah (mentimun, nanas, kedondong, bengkuang, mangga, jambu mede dll) - Lontong, Nasi, Mie kuning rebus itu adalah bahan-bahan yang mandatory yang ada dalam racikan lengkap rujak cingur khas surabaya.

Rujak Cingur Matang : tanpa buah, --------- Rujak Cingur Mentahan : + buah, tanpa sayur (tapi jarang) --------- Rujak Cingur Campur : all in, --------- komponen kerupuk adalah salah satu yang penting kala makan #RujakCingur

Jadi kesimpulannya, Rujak cingur adalah makanan yang berkembang dan tercipta original di Surabaya/sepanjang KaliMas dan tumbuh dari beberapa masakan yang digabungkan dan tercipta seiring waktu.

Dan pula setiap tahun di Surabaya aka selalu ada yang namanya Festival Rujak Uleg Surabaya, dimana pada tahun 2022 ini akan diadakan di hari minggu, 22 Mei 2022. tepat saat artikel ini dibuat. Sebagai penanda bahwasannya Surabaya adalah kotanya Rujak Cingur (Rujak Uleg) di Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...